Pengertian Sisem Informasi Geografis (SIG)
Sistem Informasi Geografis diartikan sebagaisistem informasi yang
digunakan untuk
memasukan, menyimpan, memanggil
kembali, mengolah, menganalisis, dan menghasilkan data berreferensi geografis atau data geospasial,
untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan penggelolaan penggunaan lahan, sumber
daya
alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan
pelayanan umum lainnya. (Purwaamijaya, 2008)
SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada
kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian. (Aronaff, 1989).
SIG sebagai sistem informasi yang
digunakan untuk memasukkan,
menyimpan,
memanggil kembali,
mengolah,
menganalisis dan
menghasilkan
data
bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung
pengambilan
keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. (Murai,
1999)
SIG sebagai sistem komputer yang
digunakan untuk memanipulasi data geografi.
Sistem ini
diimplementasikan
dengan perangkat
keras dan
perangkat lunak komputer yang
berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data,
penyimpanan data,
perubahan dan
pembaharuan
data,
manajemen dan
pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data
serta
analisa data. (Bernhardsen, 2002)
Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan sistem berbasis komputer yang digunakan
untuk menyimpan dan
memanipulasi informasi
– informasi geografis.
Sistem informasi geografis dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, serta
menganalisis objek-objek dan fenomena- fenomena yang mengetengahkan lokasi
geografis sebagai karakteristik yang
penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, Sistem Informasi Geografis merupakan sistem komputer yang memiliki
empat kemampuan
dalam menangani
data
yang bereferensi
geografis,
yaitu:
masukan, keluaran, manajeman data (penyimpanan dan pemanggilan data), serta analisis dan manipulasi data (Prahasta, 2007).
Menurut ESRI
(1990), SIG sebagai suatu kumpulan yang terorganisir dari
perangkat keras komputer, perangkat lunak, data
geografi, dan personil yang
dirancang
secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi yang ber- referensi geografi.
Bagian ini menampilkan informasi geografis menyangkut lingkungan, wilayah
dan
isinya, tidak hanya menyangkut potensi dan distribusi sumber dayanya, tetapi juga menyangkut keruangan dan ekologi dalam konteks suatu wilayah, baik bagian darat, laut maupun lingkungan kehidupan.
Komponen Sistem informasi Geografis
1. Perangkat Keras Pendukung Sistem GIS, meliputi:
2. Perangkat lunak
Perangkat lunak mempunyai fungsi: pemasukan data,
manipulasi data,
Penyimpanan data, Analisis Data, dan Penayangan Informasi Geografi
3. Data
Data merupakan komponen yang sangat penting dalam Sistem Informasi
Geografis, Keakurasian Data sangat dituntut dalam SIG
4. Sumber Daya Manusia
Teknologi SIG menjadi sangat terbatas kemampuannya jika tidak ada
Sumber Daya Manusia (SDM / para pakar) yang mengelola sistem dan mengembangkan sistem untuk aplikasi yang sesuai. SDM Pengguna
Sistem dan SDM Pembuat Sistem harus saling
bekerjasama untuk mengembangkan teknologi SIG.
5. Metode
Model dan Teknik Pemrosesan yang perlu dibuat untuk berbagai aplikasi
SIG.
Sumber Data Sistem Informasi Geografis
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan. Data
spasial primer
dapat diperoleh dari pengukuran terestis
(pengukuran secara langsung
dilapangan dengan
cara
mengambil data berupa
ukuran sudut dan/atau jarak), pengukuran
fotogrametris (blow-up atau peta foto yang
merupakan hasil pemetaan fotogrametrik), data citra satelit (merupakan hasil
rekaman
satelit dengan
teknik Remote
Sensing)
dan pengukuran dengan GPS, sedangkan untuk data non- spasial primer dapat diperoleh melalui survey langsung dari lapangan.
2. Data Sekunder
Data atribut adalah data yang memberi keterangan atau mendeskripsikan
data spasial (keruangan). Data tersebut disimpan untuk melengkapi informasi
yang
berkaitan dengan setiap objek yang terproyeksi, dalam pelaksanaannya file atribut akan dibuat dalam bentuk
tabel-tabel dan
hubungan antar tabel ini
mengacu pada konsep relasi antar tabel satu dengan yang
lainnya dan akan
dapat membuat query
dalam menjawab suatu pertanyaan dalam penggunaannya
Bahan Baku SIG
Basis data geografis terdiri dari tiga jenis data yang berbeda sumbernya, yaitu:
1. Data Raster,
data
ini
bersumber dari
hasil
rekaman satelit atau pemotretan udara. Model data Raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matrik atau piksel-piksel yang membentuk grid. Setiap piksel memiliki nilai tertentu dan memiliki atribut tersendiri, termasuk nilai koordinat
yang unik. Tingkat keakurasian model ini sangat tergantung pada ukuran piksel atau biasa disebut dengan resolusi.
2. Data Vektor, data bersumber
dari hasil pemetaan topografi atau
pata
tematik, atau bisa juga dengan melakukan vektorisasi dari data raster menjadi data vektor. Model data vektor
merupakan model data
yang paling banyak
digunakan, model ini
berbasiskan
pada titik
(points) dengan nilai kooordinat (x,y)
untuk membangun obyek
spasialnya. Obyek yang dibangun terbagi menjadi tiga bagian lagi,
yaitu:
a)
Titik (point), Contoh : Lokasi Fasilitasi Kesehatan, Lokasi
Fasilitas kesehatan, dll.
b) Garis (line), Contoh : Jalan, Sungai, dll.
c) Area (polygon), Contoh :
Danau, Persil Tanah, dll.
3. Data Alphanumerik, data
ini bersumber
dari
catatan
statistic
atau sumber lainnya, yang
sifatnya sebagai deskripsi langsung dari
data spasial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar