Cari Blog Ini

Senin, 02 Juli 2018

KABUPATEN PANDEGLANG


Wilayah Kabupaten Pandeglang berada pada bagian Barat Daya Propinsi Banten dan secara Geografis terletak antara 6o21’ –  7o10’ Lintang Selatan (LS) dan 104o8’ – 106o11’ Bujur Timur (BT), dengan batas administrasinya adalah:
        Sebelah Utara             :  Kabupaten Serang
        Sebelah Timur             :  Kabupaten Lebak
        Sebelah Selatan           :  Samudera Indonesia
        Sebelah Barat              :  Selat Sunda
Luas wilayah Kabupaten Pandeglang adalah 274.689,91 Ha atau 2.747 Km2 dan secara wilayah kerja administrasi terbagi atas 35 kecamatan, 326 desa dan 13 kelurahan.
Dataran di Kabupaten Pandeglang sebagian besar merupakan dataran rendah yakni di daerah bagian tengah dan selatan, dengan variasi ketinggian antara 0 – 1.778 meter di atas permukaan laut (dpl) dengan luas sekitar 85,07% dari luas wilayah Kabupaten. Secara umum perbedaan ketinggian di Kabupaten Pandeglang cukup tajam, dengan titik tertinggi 1.778 m diatas permukaan laut (dpl) yang terdapat di Puncak Gunung Karang pada daerah bagian utara dan titik terendah terletak didaerah pantai dengan ketinggian 0 m dpl.
Daerah pegunungan pada umumnya mempunyai ketinggian ± 400 m dpl, dataran rendah bukan pantai pada umumnya memiliki ketinggian rata-rata 30 m dpl dan daerah dataran rendah pantai pada umumnya mempunyai ketinggian rata-rata 3 m dpl. Kemiringan tanah di Kabupaten Pandeglang bervariasi antara 0 –  45 %; dengan alokasi 0-  15 % areal pedataran sekitar Pantai Selatan dan pantai Selat Sunda; alokasi 15 –  25 % areal berbukit lokasi tersebar; dan alokasi 25 –  45 % areal bergunung pada bagian Tengah dan Utara Di Pandeglang terdapat 6 gunung yaitu: Gunung Karang (1.778 mdpl), Gunung Pulosari (1.346 mdpl), Gunug Aseupan (1.174 mdpl), Gunug Payung (480 mdpl), Gunung Honje (620 mdpl) dan Gunung Tilu (562 mdpl).
Curah hujan di atas 3.000 mm/tahun terjadi di sekitar Stasion Penakar Hujan yang berada di sekitar Kecamatan Menes, Labuan, Cibaliung, Mandalawangi dan Kecamatan Jiput.  Puncak hari hujan berada pada bulan November-Pebruari. Sedangkan bulan kering berada pada bulan Mei-September. Berdasarkan rata-rata curah hujan per tahun, -menurut klasifikasi Koppen-Kabupaten Pandeglang termasuk kedalam iklim Af (Iklim Hujan Tropis) sedangkan apabila dilihat berdasarkan Zone Agroklimat Oldeman termasuk dalam Zone A1.
Kabupaten Pandeglang ditinjau dari segi geologi memiliki beberapa jenis batuan yang meliputi Alluvium, Undieferentiated (bahan erupsi gunung berapi), Diocena, Piocena Sedimen, Miocena Lemistone dan Mineral Deposit. Sedangkan beberapa jenis tanah yang ada di Kabupaten Pandeglang yaitu Aluvial, Grumosol, Mediteran, dan Latosol.
Keadaan geomorfologi, topografi dan bentuk wilayah secara bersama-sama akan membentuk pola-pola aliran sungi yang ada. Pola aliran sungai di Wilayah Kabupaten Pandeglang pada umumnya berbentuk dendritik.  Arah aliran sungai-sungai di Wilayah ini dibedakan menjadi dua, sehingga membentuk dua daerah aliran sungai yaitu daerah aliran dari arah Timur yang bermuara di Selat Sunda dan daerah aliran dari arah Utara yang bermuara di Samudera Indonesia.
Wilayah Kabupaten Pandeglang mengalir 14 sungai yang berukuran sedang sampai besar.  Sungai –  sungai tersebut adalah Sungai Cidano, Sungai Cibungur, Sungai Cisanggona, Sungai Ciliman, Sungai Cihonje, Sungai Cipunagara, Sungi Cisumur, Sungai Ciseureuhan, Sungai Cijaralang, Sungai Cikadongdong, Sungai Ciseukeut, Sungai Cimara, Sungai Cibaliung, dan Sungai Cicanta. Dari ke-14 sungai tersebut terbagi dalam 6 (enam) Daerah Aliran Sungai (DAS) antara lain:
1.       Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung
2.       Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidano
3.       Daerah Aliran Sungai (DAS) Cibungur
4.       Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliman
5.       Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimandiri
6.       Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikeruh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar