Wilayah Kabupaten
Pandeglang berada pada bagian Barat Daya Propinsi Banten dan secara Geografis
terletak antara 6o21’ – 7o10’ Lintang Selatan
(LS) dan 104o8’ – 106o11’ Bujur Timur (BT), dengan batas
administrasinya adalah:
–
Sebelah
Utara : Kabupaten Serang
–
Sebelah
Timur : Kabupaten Lebak
–
Sebelah
Selatan : Samudera
Indonesia
–
Sebelah
Barat : Selat Sunda
Luas wilayah Kabupaten
Pandeglang adalah 274.689,91 Ha atau 2.747 Km2 dan secara wilayah kerja
administrasi terbagi atas 35 kecamatan, 326 desa dan 13
kelurahan.
Dataran di Kabupaten
Pandeglang sebagian besar merupakan dataran rendah yakni di daerah bagian
tengah dan selatan, dengan variasi ketinggian antara 0 – 1.778 meter di atas
permukaan laut (dpl) dengan luas sekitar 85,07% dari luas wilayah Kabupaten.
Secara umum perbedaan ketinggian di Kabupaten Pandeglang cukup tajam, dengan
titik tertinggi 1.778 m diatas permukaan laut (dpl) yang terdapat di Puncak
Gunung Karang pada daerah bagian utara dan titik terendah terletak didaerah
pantai dengan ketinggian 0 m dpl.
Daerah pegunungan pada
umumnya mempunyai ketinggian ± 400 m dpl, dataran rendah bukan pantai pada
umumnya memiliki ketinggian rata-rata 30 m dpl dan daerah dataran rendah pantai
pada umumnya mempunyai ketinggian rata-rata 3 m dpl. Kemiringan tanah di
Kabupaten Pandeglang bervariasi antara 0 – 45 %; dengan alokasi 0-
15 % areal pedataran sekitar Pantai Selatan dan pantai Selat Sunda; alokasi
15 – 25 % areal berbukit lokasi tersebar; dan alokasi
25 – 45 % areal bergunung pada bagian Tengah dan Utara Di Pandeglang terdapat 6 gunung yaitu: Gunung Karang (1.778
mdpl), Gunung Pulosari (1.346 mdpl), Gunug Aseupan (1.174 mdpl), Gunug
Payung (480 mdpl), Gunung Honje (620 mdpl) dan Gunung Tilu (562 mdpl).
Curah hujan di atas
3.000 mm/tahun terjadi di sekitar Stasion Penakar Hujan yang berada
di sekitar Kecamatan Menes, Labuan, Cibaliung, Mandalawangi dan Kecamatan
Jiput. Puncak hari hujan berada pada bulan November-Pebruari. Sedangkan
bulan kering berada pada bulan Mei-September. Berdasarkan rata-rata curah hujan
per tahun, -menurut klasifikasi Koppen-Kabupaten Pandeglang
termasuk kedalam iklim Af (Iklim Hujan Tropis) sedangkan apabila dilihat
berdasarkan Zone Agroklimat Oldeman termasuk dalam Zone A1.
Kabupaten Pandeglang
ditinjau dari segi geologi memiliki beberapa jenis batuan yang meliputi
Alluvium, Undieferentiated (bahan erupsi gunung berapi), Diocena, Piocena
Sedimen, Miocena Lemistone dan Mineral Deposit. Sedangkan beberapa jenis tanah
yang ada di Kabupaten Pandeglang yaitu Aluvial, Grumosol, Mediteran, dan
Latosol.
Keadaan geomorfologi,
topografi dan bentuk wilayah secara bersama-sama akan membentuk pola-pola
aliran sungi yang ada. Pola aliran sungai di Wilayah Kabupaten Pandeglang pada
umumnya berbentuk dendritik. Arah aliran
sungai-sungai di Wilayah ini dibedakan menjadi dua, sehingga membentuk dua
daerah aliran sungai yaitu daerah aliran dari arah Timur yang bermuara di Selat
Sunda dan daerah aliran dari arah Utara yang bermuara di Samudera Indonesia.
Wilayah Kabupaten
Pandeglang mengalir 14 sungai yang berukuran sedang sampai besar. Sungai
– sungai tersebut adalah Sungai Cidano, Sungai Cibungur, Sungai
Cisanggona, Sungai Ciliman, Sungai Cihonje, Sungai Cipunagara, Sungi Cisumur,
Sungai Ciseureuhan, Sungai Cijaralang, Sungai Cikadongdong, Sungai Ciseukeut,
Sungai Cimara, Sungai Cibaliung, dan Sungai Cicanta. Dari ke-14 sungai tersebut
terbagi dalam 6 (enam) Daerah Aliran Sungai (DAS) antara lain:
1. Daerah Aliran Sungai
(DAS) Ciujung
2. Daerah Aliran Sungai
(DAS) Cidano
3. Daerah Aliran Sungai
(DAS) Cibungur
4. Daerah Aliran Sungai
(DAS) Ciliman
5. Daerah Aliran Sungai
(DAS) Cimandiri
6. Daerah Aliran Sungai
(DAS) Cikeruh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar